Penipuan Wine terbesar

Pernah lihat Film dokumenter judulnya Sour Grapes (2016) ? Ini kisah mengenai penipuan dan pemalsuan terbesar Wine oleh seorang warganegara Indonesia di Amerika. 

Read more

Rudy Kurniawan, nama menipu kolektor wine para orang kaya di LA sampai jutaan dollar. Diawali dengan Rudy Kurniawan pindah ke Amerika bersama ibunya saat-saat di Indonesia terjadi kerusuhan berarti sekitar 1997–1998.

Disana Rudy mempelajari semua hal tentang wine. Rasanya, tampilan nya, dan menjadikan Rudy mampu mengidentifikasi karakteristik wine dengan baik. Intinya si Rudy jadi ahli sama wine, sering ikut wine tasting segala macem.

Rudy juga sering ikutan auction (lelang). Disini ini memakai taktik cornering the market. Dengan cara dia dan temannya melakukan bidding sehingga harga wine melambung jauh dari harga awal. Gara-gara dia harga wine jadi mahal. Dia menjadi diva di lelang itu yang dimana nanti wine tersebut di jual lagi sama dia dengan harga yang lebih tinggi. Makin tua umur sebuah wine, makin susah dicari, sehingga harga jadi semakin mahal.

Rudy lalu memulai aksinya dan memproduksi wine sendiri akhirnya dia dapat menjual wine di sebuah acara lelang di Acker Merral & Condit tahun 2006 dengan angka mencapai $24,7 juta mengalahkan rekor sebelumnya $10 juta. Masalahnya adalah Rudy memalsukan wine yang Ia produksi. Dia bermain sangat halus sampai tiba-tiba wine miliknya banyak terdapat di pasaran.

Masalah selanjutnya adalah pada botol wine milik Rudy tertulis bahwa wine tersebut berasal dari tahun 1945 dan 1971. Hal ini sampai ke telinga Laurent Ponsot yang merupakan produsen sebenarnya. Dia bingung karena dia saja baru mulai bisnisnya tahun 1982.

Akhirnya dia mulai menyelidiki si Rudy ini. Yang lucu adalah jadi si Laurent Ponsot ini ketemu Rudy dan nanya-nanya dari mana Rudy dapet wine untuk lelang. Pertamanya Rudy jawab dari Pak Hendra di Indonesia. Rudy juga ngasih nomor telepon dan ternyata pas dicoba, nomor itu adalah nomor telepon Lion Air.

Laurent Ponsot terbang ke Asia disana dia ketemu sama orang-orang kaya dari Indonesia. Dia nanya apakah mereka kenal Pak Hendra?. Disitu orang-orang kaya Indonesia bingung karena nama Hendra merupakan nama pasaran di Indonesia. Disaat yang sama, milyarder dan kolektor wine, Bill Koch, menyadari kalau ada botol-botol palsu di koleksinya. Ia menyewa detektif sampai akhirnya FBI terlibat. Pada Maret 2012, rumah Rudy Kurniawan di grebek dan FBI menemukan fakta disana Rudy memalsukan wine-wine miliknya.

Di rumah Rudy, FBI memukan gabus tutup botol, label wine, botol kosong yang sudah dilepas labelnya, dan catatan-catatan berbahasa Indonesia karena kemungkinan Rudy ini nyetak label-label itu di Indonesia.
Akhirnya Rudy ditangkap dan dia dihukum penjara selama 10 tahun. Lawyer nya bilang dia tidak terima kalau Rudy dipenjara 10 tahun karena, pertama, yang ditipu adalah orang-orang kaya yang tidak bakal rugi ditipu sama Rudy. Kedua, itu salah orang-orang kayanya sendiri yang mau membeli wine Rudy dengan harga mahal.

Seharusnya kalau mereka kolektor wine sudah tahu mana wine asli dan palsu. Karena kasus ini, akhirnya mereka mencari tahu tentang keluarga Rudy dan ditemukan bahwa Rudy mempunya 2 paman yang bermasalah juga yaitu Hendra Rahardja yang melakukan penipuan bank dan Eddy Tansil ini kabur membawa 1.3 triliun dan belum ketemu. Rudy ini orangnya supel, ramah, pintar jadi sahabat nya saja tidak percaya kalau Rudy melakukan ini. Ingin tahu lebih jauh ceritanya .. coba tonton film dokumenter nya “Sour Grapes”..

(Cerita dari quora.com)