Makan Mie

Sekian tahun lalu saya pernah ngobrol dengan kakak nya teman saya yg kerja dan jadi warganegara Taiwan, dia cerita bagaimana proses penerimaan pegawai disana yg menurut saya nyentrik juga..

Read more

Ketika itu dia baru lulus kuliah dan melamar pekerjaan dan status dia masih warganegara Indonesia.

Kandidat yang melamar posisi itu banyak sekali tapi yang dibutuhkan hanya 1 orang saja.

Setelah melalui beberpa proses penyaringan, akhirnya tinggal 2 calon pegawai dan kakak teman saya ini salah satunya, satu lagi warganegara setempat.

Kedua calon ini lalu diajak makan malam oleh calon boss mereka ..
Pimpinan perusahaan langsung.. wah aneh ya pemilihan pegawai melalui acara makan malam.

Menu makan malam juga sangat sederhana yaitu hanya mie saja tanpa makanan lainnya, sambil berbicara mengenai latar belakang mereka karena calon boss ini mau tahu lebih detil lagi.

Setelah makan malam, mereka disuruh menunggu beberapa hari dan keputusan siapa yang diterima akan diberitahukan lewat surat..

Ternyata kakak teman saya ini yang diterima, tadinya dia sudah pesimis karena selain dia masih berstatus warganegara Indonesia dan juga saingannya itu tidak kalah pandainya .. warganegara setempat lagi ...

Setelah beberapa lama kakak teman ini bekerja, suatu saat pada kesempatan bicara dengan Boss besar yang mewawancara mereka dulu, dia tanya kenapa dulu dia yg terpilih ..

Rupanya kepo juga nih kakaknya teman.

Boss itu bilang, "Saya melihat dari cara kalian makan mie ... sainganmu itu makan mie seakan tidak dikunyah langsung masuk perut sedangkan kamu makannya dikunyah dulu ditelan baru ambil mie lagi ... nah itulah sebabnya saya pilih kamu. Ini menyangkut pekerjaan yang akan ditangani dan kebiasaan kita juga bisa mempengaruhi pola kerja kita ... karena kamu akan ditempatkan dipengaturan keluar masuk kapal maka dengan kebiasaan makan kamu itu nanti dalam pekerjaan pasti juga akan menyelesaikan satu persatu jadi akan teratur ... sedangkan kebiasaan makan yg seakan tanpa dikunyah itu tidak cocok dengan pekerjaan yang akan saya berikan ...".

Kelihatannya sederhana tetapi memang pola kebiasaan kita hidup kadang akan menuntun pekerjaan apa yg cocok buat kita, ditambah tentunya ilmu yg kita punyai ...

Mungkin ini tidak berlaku bagi semua pekerjaan tetapi menarik juga ilmu si Boss ini dalam mencari karyawan yang "pas buat pekerjaan yg dibutuhkan".