David R. Hawkins, M.D., Ph.D dalam bukunya yang berjudul “Power vs Force : An Anatomy Of Consciousness, The Hidden Determinants of Human Behavior” mengungkapkan sebuah pemikiran tentang tingkat kesadaran manusia.
Read more
Ia melakukan riset selama 20 tahun tentang tingkat kesadaran manusia dan menghasilkan Skala Hawkins. Sebuah skala yang bisa memetakan sampai dimana tingkat kesadaran Anda di kehidupan sehari-hari.
Definisi Kesadaran
Apa itu kesadaran? Dalam KBBI kesadaran berarti keadaan mengerti. Sementara kesadaran diri memiliki arti kesadaran seseorang atas keadaan dirinya sendiri.
Kesadaran yang kita bahas disini mengacu pada keadaan untuk memahami semua aspek yang ada pada diri kita. Baik itu aspek mental, emosional, dan spiritual.
Kesadaran kita sebagai manusia sebenarnya sama dengan cara kita melihat dan memandang realitas. Karenanya persepsi, keyakinan, pola pikir, dan nilai-nilai yang Anda pegang saat ini merupakan buah dari kesadaran yang kita jalani.
Sering orang bilang, jika kita sudah bisa mengambil hikmah dari apa yang telah terjadi maka kita disebut “naik kelas/level”. Hal ini sebenarnya dinamakan sebagai pergeseran kesadaran. Karena sebuah pencerahan baru, kita bisa melepaskan diri dari kesadaran lama. Sehingga hasilnya kita memperoleh pelajaran baru dan bisa bersikap lebih dewasa.
Skala Hawkins
Dalam risetnya Dr Hawkins memformulasikan sebuah hirarki model dari pengembangan diri. Model ini memiliki skala dari 0-1000 yang menggambarkan tingkat kesadaran manusia. Dimana 0 sebagai tingkat terendah dan 1000 sebagai tingkat tertinggi dari kesadaran.
Ia menjelaskan bahwa tingkat kesadaran dapat menentukan perspektif seseorang dan dapat mengarahkan atau mendikte cara seseorang beraksi terhadap sesuatu sesuai dengan pengalaman hidupnya.
Tingkat kesadaran manusia bisa fluktuatif.
Namun Hawkins mencatat bahwa kita sebenarnya memiliki keadaan normal yang dominan (berasal dari pengalaman dan pemaknaan hidup) atau bisa disebut sebagai tingkat kesadaran utama. Tingkat kesadaran utama itulah yang menentukan perspektif dan reaksi kita terhadap sesuatu.
Sebagai contoh, tentu semua orang bisa merasa ketakutan. Tapi jika kesadaran utama kita berada pada tingkat kesadaran 100, kita akan melihat hidup berlandaskan ketakutan, atau perasaan cemas yang dapat menyebabkan kita menarik diri.
Seperti yang Anda sudah lihat pada gambar di atas, Hawkins mengklasifikasikan kesadaran manusia kedalam tujuh belas tingkatan. Dimana skala kurang dari 200 disebut Force (getaran negatif) dan skala lebih dari 200 disebut Power (getaran positif) .
Seseorang dengan tingkat kesadaran kurang dari 200 seringkali masih terjebak, struggle dengan dirinya sendiri (Contracted). Sementara seseorang dengan tingkat kesadaran lebih dari 200 akan bisa mulai berkembang dengan baik (Expanded).
Hawkins menjabarkan bahwa ada dua titik balik yang penting bagi pengembangan diri seseorang, yaitu skala 200 dan skala 500. Skala 200 merupakan tingkat awal pemberdayaan dimana kita berhenti menyalahkan dan menerima tanggung jawab atas pikiran, perasaan, tindakan, dan keyakinan kita sendiri.
Titik balik yang kedua adalah skala 500, tingkat dimana kita menerima cinta dan pengampunan tanpa menghakimi sebagai gaya hidup, menjalankan kebaikan tanpa syarat kepada semua orang, hal-hal, dan kejadian.
Agar lebih jelas mari kita bahas lebih detail tentang 17 tingkat kesadaran manusia.
1 Malu ( 1-20 Hz )
Tingkat kesadaran dimana orang merasa dipermalukan, kepercayaan diri rendah, dan paranoid. Ekspresi yang kebaca di skala getaran energi ini adalah ketika seseorang merasa dia “hilang muka”, nggak berdaya, nggak berguna, pingin nggak keliatan aja.
Bertahan di tingkat vibrasi kesadaran ini terlalu lama, orang bisa kepikiran buat bunuh diri, bunuh orang lain bahkan, pemerkosa, atau jadi orang yang suka menghakimi orang lain dengan merasa dirinya yang paling bener. Di kesadaran ini, orang terbatas ngelihat bentuk-bentuk kesengsaraan.
2 Bersalah ( 30 Hz )
Tes kinesiologi nunjukin orang berada di skala poin ini, ketika dia ada ngerasa salah dan nyesel. Perasaan yang sadar atau nggak sadar bisa mempengaruhi pola pikir dan tingkah laku seseorang.
Hukuman publik dari sistem sosial memperparah keadaan dengan adanya sebutan “pendosa” dan “suci” yang bikin orang-orang di level ini merasa ‘terkutuk’ dan semakin menghancurkan dirinya.
3 Apatis ( 50 Hz )
Keadaan keputusasaan dan tidak tertolong. Di tingkat kesadaran ini, orang biasanya jadi needy dan bergantung sama orang lain.
Biasanya terjadi sama pengemis, masyarakat kelas bawah ke bawah, sama kelompok usia lanjut.
Masyarakat luas ngerasa orang-orang yang bervibrasi di level ini sebagai “beban” dan cenderung menghindari mereka. Tingkat ini berhubungan sama abdikasi, dimana orang memilih untuk menyerah dan menjadikan orang lain seakan-akan bertanggung jawab atas hidupnya. Pandangan hidup di kesadaran ini adalah nggak adanya harapan.
4 Kesedihan ( 75 Hz )
Level dimana orang ngerasa sedih berlebih, penyesalan, dan kehilangan. Banyak orang bervibrasi di tingkat ini waktu kehilangan—bisa orang yang disayang, hubungan, kepemilikan, uang, pekerjaan, dan lain dan sebagainya.
Seringnya yang keluar adalah nangis, nyesel, susah move on. Waktu sedih, orang cenderung ngelihat kemurungan dan kesuraman dalam hidup dan seluruh dunia. Pandangan hidupnya jadi tragis. Energi kesedihan lebih kuat dibanding apati, karena orang mulai merasa lebih banyak energi di level ini.
5 Ketakutan ( 100 Hz )
Energi di tingkat ini terbaca sebagai kekhawatiran. Seringnya perasaan takut yang muncul berhubungan dengan ketakutan akan penolakan, akan kegagalan, akan ketidakpastian, akan tantangan, akan penuaan, akan kematian, akan kehilangan, akan orang asing.
Bentuk emosi yang sering dihadapi mereka yang bekerja di bidang marketing dan politik. Rasa takut bisa membentuk paranoia dan berubah menjadi obsesi. Di tingkat ini, orang ngeliat semua bentuk ketidakpastian kayak nakutin dan memicu sikap penarikan.
Jadinya, rasa takut jadi penghalang buat pertumbuhan diri karena dunia terlihat menakutkan.
6 Nafsu Keinginan ( 125 Hz )
Di tingkat keinginan, nafsu untuk memiliki/mendapatkan mendominasi.
Orang-orang yang mengejar uang dan jabatan jadi target hidup yang lebih baik,
jomblo-jomblo yang udah lama kepingin pacaran,
permainan marketing yang memanfaatkan ‘keinginan’ di pikiran society make iklan dan janji-janji kebahagian dengan konsumsi barang-barang yang material, industri fashion juga.
Ketagihan adalah produk dari keinginan, kayak berbagai keinginan—biasanya malah ngidam—makanan, video game, kesenangan, seks, shopping, ngejar uang dan power tadi, dan seterusnya.
Orang jadi terjebak dan terbudakkan di sini karena keinginan itu nggak ada ujungnya. Hidupnya jadi cenderung ngeliat kekecewaan, apalagi kalo nggak bisa dapetin apa yang jadi keinginannya. Keinginan lebih tinggi tingkatnya di atas ketakutan karena keinginan akan suatu hal memicu orang untuk melakukan sesuatu—dan bukannya menarik diri.
7 Kemarahan ( 150 Hz )
Emosi yang menguasai di tingkat ini adalah kebencian. Kemarahan adalah ungkapan dari rasa benci, frustasi, bahkan balas dendam.
Secara masyarakat luas, bentuk kemarahan adalah gerakan-gerakan aktifis di berbagai isu (lingkungan, hak makhluk hidup, negara-negara dunia ketiga, kemiskinan), persamaan hak, gerakan-gerakan sosial.
Di tingkat individu, contohnya kayak sikap yang nyebelin dan cenderung keras, gampang naik darah. Sisi baiknya, kemarahan membentuk pembebasan dan gerakan-gerakan besar dalam masyarakat; jeleknya, dia memicu perilaku berbahaya yang disengaja. Bentuk emosi marah bisa dilihat dari sikap yang agresif. Mikirnya jadi antagonis, orang jadi kasar, nggak ramah, nggak asik, dan bersikap melawan orang lain.
8 Bangga ( 175 Hz )
Bisa dilihat dari sikap yang cenderung merendahkan orang lain atau harga akan diri yang –kelewat—tinggi. Di sistem sosial kita, sering kali gengsi atau bangga dilihat sebagai sikap yang perlu dikembangkan dan positif.
Kerasa banget kayak di kebanggan jadi bagian dari kelompok, institusi, perusahaan, negara, agama, ras.
Gimana pun, kebanggaan bisa dilihat dari dua sisi, karena tiap orang punya reaksi yang beda-beda.
Kayak misal,
- Negara ada karena orang merasa bangga dengan tanah airnya dibanding tempat lainnya.
- Agama pun ada karena orang merasa bangga dengan kepercayaannya akan Tuhan dan nilai-nilai yang diangkat yang menjadikan dirinya berbeda.
Di tingkat individu, orang yang merasa bangga dengan kepemilikan atau hal-hal yang bersifat material lainnya, disinilah bangga jadi nggak penting. Karena kepemilikan itu bisa diambil sewaktu-waktu.
Bangga menghasilkan sikap penolakan dan arogan. Dengan adanya bangga, orang bersikap dengan mendahulukan ego yang tinggi dan jadinya nggak objektif. Mikirnya jadi nuntut dan nuntut.
David R Hawkins juga mengungkapkan getaran magnet energi di bawah 200 Hertz menyebabkan seseorang mudah terserang penyakit. Namun dia juga menyampaikan bahwa orang yang memiliki frekuensi positif di atas 700 Hz maka kekebalan tubuh dan vitalitasnya sangat tinggi.
Diantara getaran yang masuk pada energi positif adalah,
9 Keberanian ( 200 Hz )
Emosi yang signifikan adalah pengukuhan akan kekuatan. Inilah poin pemisah antara Power and Force (Kekuatan Kemampuan dan Kekuatan Energi), dimana seseorang mulai menciptakan perubahan dengan menggunakan kekuatan yang membangun. Poin pertama kesadaran penuhnya seseorang dari kehidupan zombie-nya.
Di poin-poin tingkat kesadaran di bawah 200, dunia terlihat putus asa, tragis, menakutkan, menuntut; orang melihat dirinya sebagai korban, minta jadi pupuk bawang dan dipengaruhi kekuatan dari dunia luar.
Dengan keberanian, orang melihat hidup jadi mengasikkan dan penuh kemungkinan. Ada penguatan di tingkat kesadaran ini. Menandai dimulainya pertumbuhan diri, dimana seseorang akhirnya akan melakukan sesuatu dalam hidupnya.
Semuanya jadi terlihat mungkin – semuanya bisa diatasi karena kita bisa menumbuhkan kekuatan untuk berkompromi dengan suatu situasi hidup. Di tingkat kesadaran di atas 200, seseorang mampu memahami bahwa kebahagiannya dan hidupnya diputuskan oleh dirinya sendiri.
10 Netral ( 250 Hz )
Emosi yang terasa di tingkat kesadaran ini adalah rasa percaya dan rasa aman. Di sini, kita menilai dengan objektif, tidak menghakimi, dan bisa melihat segala sesuatunya dengan apa adanya.
Kita tidak mementingkan kepemilikan harta benda, tidak terpengaruh situasi, tidak berekspetasi, dan tahan-tahan aja kalo hidup mulai naik-turun. Kalo nggak bisa ngedapetin apa yang dimau, kita akan tetep bahagia dengan yang lain.
Netral nggak sama dengan apatis, kekuatan kesadaran di tingkat netral datang dari kepositifan. Di kesadaran netral, kita paham akan kekuatan dan kemampuan yang ada di dalam diri dan nggak merasa butuh buat ngebuktiin apa pun ke siapa pun; apatis, rasa ditinggalkan oleh diri dan dunia yang membuat kita bersikap acuh tak acuh dan patah semangat dengan dunia luar.
Proses kesadaran netral adalah ketika kita melepaskan semuanya, dan melihat kepuasan dalam hidup, apa pun jadinya nanti.
Orang-orang di tingkat kesadaran ini gampang bergaulnya, tapi nggak terlalu terikat dengan visi karena mereka memisahkan diri dari segala sesuatunya.
11 Kemauan ( 310 Hz)
Rasa optimis berlipat-lipat di kesadaran ini. Dengan kemauan, seseorang jadi terbuka dengan dan untuk melakukan apa pun – tanpa terpengaruh penilaian orang lain atau batasan.
Semisal adalah ketika orang mau melakukan pekerjaan rendahan seandainya nggak bisa dapet pekerjaan di mana pun. Karakteristik pembeda antara kemauan dan tingkatan kesadaran di bawahnya adalah kemauan (keinginan) buat melakukan hal dengan sebaik-baiknya, nggak cuma sekedar melakukan aja.
Orang dengan kesadaran kemauan akan dengan mudahnya berdiri lagi semisal dia jatuh, gampang banget beradaptasi dan terbuka dengan siapa saja.
Kesuksesan mengikuti orang-orang dengan kesadaran ini. Proses yang terjadi di kesadaran kemauan adalah keinginan (untuk melakukan apa pun).
Hidup yang terlihat adalah harapan. Orang-orang yang melakukan yang terbaik dalam karirnya dalam korporasi atau entrepreneur adalah yang berada di tingkat kesadaran ini.
12 Penerimaan ( 350 Hz )
Dalam kesadaraan penerimaan, seseorang akhirnya menyadari bahwa dia adalah pencipta dan pusat dari hidupnya sendiri.
Orang tersebut
(1) sadar akan sistem sosial yang ada di hidupnya, keluarga, masyarakat, negara, agama, kerja
(2) bisa membedakan beberapa kepercayaan, cara pandang, dan keadaan yang ada di sekitarnya
(3) bisa menempatkan diri dan hidupnya di atas dan melebihi semua sistem sosial ini.
Karakter sifat yang terlihat dari tingkat kesadaran ini adalah
penerimaan dan penolakan,
pencarian akan keteguhan dan penilaian benar-salah,
jangka panjang-jangka pendek, pengusahaan untuk pertumbuhan diri.
Emosi yang dirasakan dominan adalah memaafkan. Proses yang terus berlangsung transenden dan yang dilihat adalah kepaduan.
13 Alasan / Akal ( 400 Hz )
Kesadaran emosi di tingkat ini adalah pemahaman dan rasional.
Kita mulai mencari pengetahuan dan informasi sebanyak mungkin dan menganalisa dengan seksama sebelum memutuskan kesimpulan.
Menurut sumber, para pemenang hadiah nobel, ahli ilmu pengetahuan dan pengobatan, dan pemikir-pemikir besar dalam sejarah adalah mereka yang beresonansi di tingkat kesadaran ini. Tapi, akal terbatas pada konsep dan teori intelektual.
Ketika ada perbedaan teori dan argumentasi terjadi, kesadaran akal mengalami semacam kebuntuan yang menyebabkan ketidakmampuan menyelesaikan perbedaan tadi. Akhirnya pun jadi proses abstraksi atau kesenjangan fakta.
Fokus yang dilihat kesadaran akal adalah pemahaman.
14 Cinta ( 500 Hz )
Kesadaran cinta yang dimaksudkan adalah bentuk cinta yang tulus, tidak tergoyahkan, tidak berubah, tidak terpengaruh dengan keadaan luar.
Jelas nggak sama dengan cinta yang diagung-agungkan media, yang digambarkan penuh dengan nafsu, keinginan, harga diri, kontrol, mencandui, kecemburuan, dan posesif. Kalau media biasa bilang kalo lawannya cinta adalah benci, di tingkat kesadaran ini, kebencian dilihat sebagai akar dari rasa bangga (keinginan untuk mengkontrol dan posesif), dan bukan cinta yang benar-benar cinta.
Yang dirasakan pada tingkat kesadaran cinta (tak bersyarat) ini adalah rasa hormat.
Keberadaan dualisme, atau dua oposisi konsep atau aspek, menjadi ilusi; perasaan dirasa sebagai satu kesatuan yang berada jauh di atas perbedaan.
Cinta tak bersyarat melingkupi semua orang dan melebihi diri sendiri. Kalo kesadaran alasan berhubungan sama fakta tertentu, kesadaran cinta berhubungan sama keseluruhan fakta, yang meningkatkan kapasitas diri untuk memahami.
Aspek ini berhubungan dengan intuisi. Proses yang dirasa adalah pengilhaman atau wahyu. Dengan kesadaran cinta, yang terlihat dalam hidup adalah keramahan, tanpa perbedaan, ketakutan atau kenegatifan.
Hawkin menyebutkan hanya 0.4% dari populasi (1 dari tiap 250 orang) mencapai tingkat kesadaran ini.
15 Kebahagiaan ( 540 Hz )
Emosi yang dominan di tingkat kesadaran ini adalah ketenangan dan belas kasih.
Kebahagiaan yang tumbuh dari dalam dan bukannya dari sumber luar.
Kesadaran kebahagiaan adalah tingkatnya para orang suci, pelajar spiritual tingkat tinggi, pertapa, penyembuh, dan pemikir.
Karakter yang terlihat adalah kesabaran yang luar biasa besar dan sikap positif yang tidak tergoyahkan oleh apa pun. Dunia terlihat sebagai satu kesempurnaan dan keindahan.
Orang yang berada di tingkat kesadaraan kebahagiaan akan tergerak untuk mendedikasikan hidupnya untuk kebaikan hidup, daripada untuk individu tertentu.
Di sini, proses transfigurasi terjadi (pancaran cahaya dari orang tersebut). Yang terlihat oleh individu pada level kesadaran ini adalah keutuhan (dunia). Pengalaman dekat kematian (atau NDE) biasanya ngasih orang beberapa saat memvibrasikan kekuatan kesadaran selevel ini.
16 Kedamaian ( 600 Hz )
Adalah emosi kebahagiaan. Di tingkat ini, tidak ada lagi terasa perbedaan antara pengamat dan yang diamati.
Orang-orang di tingkat kesadaran ini menjadi guru spiritual, jenius-jenius besar di bidangnya yang memberikan konstribusi nyata pada kehidupan manusia; mereka biasanya memahami lebih dari sistem kepercayaan yang ada dan menjadikannya kespiritualan murni.
Pemahaman yang dimiliki melambat, melampaui batasan ruang dan waktu. Proses yang dialami adalah iluminasi; yang terlihat adalah kesempurnaan.
Hawkins menyatakan bahwa hanya 1 dari 10 juta orang berada pada tingkat kesadaran ini.
17 Pencerahan ( 700-1000 Hz )
Tingkat kesadaran manusia tertinggi di mana umat manusia berpadu dengan keilahian. Ini adalah tingkatan orang yang sudah diberkati ilahi. Karena dedikasi mereka dalam menyadarkan umat yang dalan kegelapan. Dengan hanya memikirkan tentang mereka, seseorang dapat meningkatkan tingkat kesadarannya.
Secara kolektif, individu yang mencapai tingkat kesadaran tertinggi dapat mengimbangi dan membantu mereka yang berada di tingkat kesadaran lebih rendah untuk meningkatkan tingkat kesadarannya.
Tidak dapat dijelaskan adalah emosi yang terasa di tingkat kesadaran ini. Kesadaran pencerahan adalah tingkat evolusi kesadaran tertinggi dari manusia.
Orang-orang terbesar dalam sejarah seperti Krisna, Buddha, Isa Almasih, Bunda Theresa, Nabi Muhammad, H. P. BLAVATSKY ( cikal bakal LOA ) mereka adalah yang berada di tingkat ini. Keberadaan orang tersebut sepenuhnya meliputi dan melampaui ruang dan waktu. Dijelaskan bahwa proses yang terjadi adalah kesadaran murni.
Hidup yang terlihat pada kesadaran ini adalah ‘ada’. Dalam proses pencapaian potensi tertinggi dan menjadi yang terbaik dalam hidup, kesadaran pencerahan inilah yang semestinya kita perjuangkan sebisa mungkin.
Mengetahui Tingkat Kesadaran Utama
Mengetahui tentang tingkat kesadaran utama menurut saya sangat penting. Tanpa mengetahui tingkat kesadaran utama, kita ibarat kehilangan arah dan meraba-raba dalam gelap.
Skala Hawkins dapat membantu kita mengidentifikasi ada dimana tingkatan kesadaran kita. Lalu kemudian membuat rencana pengembangan diri yang mudah dan bisa ditindaklanjuti.
Dear Universe
I'm sorry
Please forgive me
Thank you
I love you