Seorang Perwira muda mengalami kecelakaan mobil yang mengerikan, tetapi karena ketelatenan staf rumah sakit, dia kembali sehat dan satu-satunya cedera permanen adalah hilangnya satu daun telinga.
Read more
Karena tidak cacat secara fisik, selain hilangnya satu daun telinga, dia tetap bertugas di militer dan akhirnya menjadi seorang perwira tinggi.
Namun, selama karirnya ia selalu sensitif terhadap penampilannya terutama bila ada yang membicarakan telinga kanan nya yang sudah hilang.
Suatu hari Perwira Tinggi ini sedang mewawancarai dua kandidat untuk menjadi staf pribadinya.
Kandidat pertama adalah tipe orang tanpa basa basi.
Di akhir wawancara, si Pati bertanya kepadanya, “Apakah Anda melihat sesuatu yang berbeda dari penampilan saya?”
Kandidat pertama ini menjawab, “Siap komandan. Saya memperhatikan komandan kehilangan telinga kanan, jadi saya pikir hal ini akan memengaruhi pendengaran komandan di sisi itu.
Perwira ini menjadi marah karena kurangnya diplomasi kandidat pertama ini dan mengusirnya dari kantornya.
Wawancara kedua adalah dengan kandidat yang juga jujur tetapi bisa melihat keadaan.
Dia pandai berbicara, sangat tajam, dan tampaknya tahu lebih banyak daripada kandidat pertama.
Sang Perwira tinggi menginginkan orang ini sebagai staf nya, tetapi ia melanjutkan menguji dengan pertanyaan yang sama diakhir wawancara.
"Apakah Anda melihat sesuatu yang berbeda tentang saya?"
Yang mengejutkan, kandidat kedua berkata, “Siap komandan. Komandan kelihatan nya memakai lensa kontak.”
Perwira Tinggi ini terkesan dengan jawabannya yang jitu dan berpikir dalam hati, sungguh seorang kandidat yang cerdas dan bijaksana.
"Bagaimana kamu tahu itu?" tanya nya heran.
Kandidat kedua lalu menjawab, “Siap komandan, saya pikir akan cukup sulit memakai kacamata hanya dengan satu telinga.”
Kedua kandidat ini sebenarnya berpikir mengenai hal yang sama tetapi menyampaikan dengan cara berbeda …
Mengatakan “Kebenaran” memang banyak cara tergantung siapa atau kelompok apa yang kita hadapi.
Karena tidak cacat secara fisik, selain hilangnya satu daun telinga, dia tetap bertugas di militer dan akhirnya menjadi seorang perwira tinggi.
Namun, selama karirnya ia selalu sensitif terhadap penampilannya terutama bila ada yang membicarakan telinga kanan nya yang sudah hilang.
Suatu hari Perwira Tinggi ini sedang mewawancarai dua kandidat untuk menjadi staf pribadinya.
Kandidat pertama adalah tipe orang tanpa basa basi.
Di akhir wawancara, si Pati bertanya kepadanya, “Apakah Anda melihat sesuatu yang berbeda dari penampilan saya?”
Kandidat pertama ini menjawab, “Siap komandan. Saya memperhatikan komandan kehilangan telinga kanan, jadi saya pikir hal ini akan memengaruhi pendengaran komandan di sisi itu.
Perwira ini menjadi marah karena kurangnya diplomasi kandidat pertama ini dan mengusirnya dari kantornya.
Wawancara kedua adalah dengan kandidat yang juga jujur tetapi bisa melihat keadaan.
Dia pandai berbicara, sangat tajam, dan tampaknya tahu lebih banyak daripada kandidat pertama.
Sang Perwira tinggi menginginkan orang ini sebagai staf nya, tetapi ia melanjutkan menguji dengan pertanyaan yang sama diakhir wawancara.
"Apakah Anda melihat sesuatu yang berbeda tentang saya?"
Yang mengejutkan, kandidat kedua berkata, “Siap komandan. Komandan kelihatan nya memakai lensa kontak.”
Perwira Tinggi ini terkesan dengan jawabannya yang jitu dan berpikir dalam hati, sungguh seorang kandidat yang cerdas dan bijaksana.
"Bagaimana kamu tahu itu?" tanya nya heran.
Kandidat kedua lalu menjawab, “Siap komandan, saya pikir akan cukup sulit memakai kacamata hanya dengan satu telinga.”
Kedua kandidat ini sebenarnya berpikir mengenai hal yang sama tetapi menyampaikan dengan cara berbeda …
Mengatakan “Kebenaran” memang banyak cara tergantung siapa atau kelompok apa yang kita hadapi.
Prokopton