Memaafkan adalah tindakan yang paling sulit

Pada tahun 1975, Jackson dan dua temannya ditangkap karena dituduh membunuh seorang kolektor di sebuah toko kelontong di Cleveland, Ohio.

Read more

Dua dari tiga pria itu, Jackson dan Kwame Ajamu, akhirnya menjalani hukuman 39 tahun penjara sebelum dibebaskan pada 2014 — hukuman terpanjang dari narapidana AS yang kemudian dinyatakan tidak bersalah.

Penangkapan mereka didasarkan pada kesaksian saksi mata seorang anak lelaki berusia 12 tahun bernama Eddie Vernon.

Vernon mengatakan kepada polisi bahwa Jackson menembakkan pistol yang membunuh kolektor teraebut.

Namun, ternyata bocah itu tidak mengatakan yang sebenarnya.
"Mereka tahu bahwa aku tidak melihat apa-apa. Semua orang tahu itu bohong. Selama bertahun-tahun aku menahan rasa malu dan rasa bersalah ini, ingin melepaskannya, ingin maju dan melakukan hal yang benar."


Ketika Vernon menua, rasa bersalahnya menggerogoti dirinya. Dia akhirnya mengakui kepada pendetanya bahwa dia telah berbohong kepada polisi, jaksa dan juri.

Dengan dorongan dari pendetanya, Vernon menarik kembali kesaksiannya. Jackson dan Ajamu dibebaskan.

Pada akhir 2014, Ricky Jackson dan Eddie Vernon bertatap muka langsung.

Alih-alih marah, Jackson memeluk dan menghibur Vernon yang menangis sambil berkata, "Tidak apa-apa, saudara. Kami berdua adalah korban. Tidak apa-apa. Aku benar-benar memaafkan kamu. Aku ingin berada di sini secara pribadi untuk memberitahumu."

Jackson mengakui bahwa "Selama bertahun-tahun saya benar-benar membencinya atas apa yang telah dia lakukan kepada kita. Tetapi saya tahu saya harus melakukan ini karena saya ingin maju dengan hidup saya dan satu-satunya cara saya dapat melakukan itu adalah memaafkannya."

Jackson tahu dia akan terjebak dalam satu keadaan kebencian bila tidak memaafkan, dia ingin melangkah maju meninggalkan jebakan perasaan.

Kemampuan untuk memaafkan orang lain yang sangat menyakiti adalah hal yang paling saya kagumi pada diri orang lain.