Tiga Jenis Uang

 


Dunia Ini Ada "3 Jenis" Uang Misterius, Semakin anda Habiskan, Semakin Banyak anda Dapat

Read more

Yuk lihat, sehebat apa 3 jenis uang itu?

Jenis Pertama: Uang Untuk Investasi Diri Uang untuk belajar dan mengembangkan diri harus dikeluarkan!

Kalau hari ini anda membuang Bill Gates ke pedalaman Afrika, dan ditinggalin tanpa uang sepeser-pun, percayalah, dengan cepat, Bill Gates akan tetap kaya lagi. Ini karena semua modal dia, sudah ditaruh di otaknya.

Jika otak miskin, hidup-pun akan miskin, dengan kata lain, mengeluarkan uang untuk otak sendiri, adalah investasi yang paling aman, kemana saja gak bakal kelaparan. Meskipun anda akan bilang, "buat makan sehari-hari aja gak cukup, banyak utang, mana ada uang untuk belajar lagi? Lagian, sudah belajar pun gak langsung kelihatan hasilnya!"

Orang semacam ini selamanya gak bakal menginvestasikan uangnya di otak sendiri. Sebenarnya, jika anda benar-benar miskin, otak adalah aset terbesar anda untuk kembali bangkit.

Itu mengapa anda harus benar-benar berinvestasi diotak anda.

Kita melihat banyak orang yang berjuang hanya untuk memenuhi kebutuhan, seluruh hidup mereka dihabiskan untuk mengisi lubang hitam besar yang tidak akan pernah penuh² ( perut ). Hal ini karena mereka tidak mampu melangkah mundur dan melihat bahwa kesulitan hidup mereka sebenarnya karena ketidakmampuan mereka untuk belajar dan mencari terobosan untuk berkembang.

Orang yang pintar akan mengerti bagaimana belajar melalui pengalaman orang lain dan menghindari kesalahan yang sama.

Jadi, untuk belajar dan mengembangkan diri, harus siap menghabiskan uang, bahkan sampai meminjam uang sekalipun! 

Karena dia pasti akan memiliki banyak jalan untuk mengembalikannya.

Jadi, jika anda menghadapi kesulitan, ingatlah, tidak ada kata terlambat untuk belajar. Kapan saja bisa mulai!

Mungkin banyak yang bilang tidak punya uang, sebenarnya, orang semacam ini pasti sudah tidak sedikit membuang uang secara sia-sia.

Kalo memang pengen berubah, tapi untuk biaya pendidikan saja pelit, gimana ada kemampuan yang cukup untuk menghadapi kesulitan? Orang yang bijak, harus memahami hal ini.


Jenis Kedua: Uang Untuk Berbakti. Uang untuk berbakti pada orang tua dan guru harus dikeluarkan.

Mungkin banyak yang berpikir, buat diri sendiri saja sudah tidak cukup, bahkan masih banyak utang, bagaimana bisa secara rutin memberikan uang pada orang tua?;

Ada juga yang bilang, di rumah tidak kekurangan uang, papa dan mama punya cukup uang, tidak perlu memberikan uang pada orang tua!

Tidak peduli bagaimana keadaan ekonomi orang tua anda, uang untuk berbakti pada orang tua harus diberikan secara rutin. Semiskin apapun, sebulan sekali harus menyisihkan uang untuk orang tua!

Semiskin apapun orang tua anda, dia tetap membesarkan anda.

Coba pikir, apakah karena banyaknya utang, gak cukup uang, lalu orang tua anda akan meninggalkan anda? 

Semiskin apapun, mereka pasti tetap akan membesarkan anda, iya kan?

Jadi kalo sekarang anda mengembalikannya, itu memang sebuah keharusan.

Bagaimana boleh, hanya ketika punya uang baru memberikan, dan saat tidak punya uang tidak memberikan?

Sebenarnya, mungkin anda tidak tahu, berbakti pada orang tua itu ibarat sebuah "restu alami",

Relasi yang baik dengan orang tua akan meningkatkan kekuatan restu.

Seseorang kalau tidak memiliki restu, seumur hidup tidak akan lancar dalam mengerjakan apapun.

Berbakti pada orang tua, juga sekaligus untuk diri sendiri.

Jadi, jika dilihat dari sudut pandang lain, uang untuk berbakti bukan saja hanya untuk kebaikan orang tua dan guru, tapi juga untuk diri sendiri!

Kalau tidak percaya, coba lihat orang sekitar anda, lihat orang-orang yang sudah 24 kali ganti pekerjaan, apakah hidup mereka sudah berbakti?

Orang yang dari muda mengerjakan sesuatu sering gagal, hidup tidak lancar, relasi dengan orang tua pasti ada masalah.

 Menurut data yang ada, 500 pengusaha tersukses di dunia, adalah orang-orang yang berbakti pada orang tua dan gurunya! Jadi ingat, semiskin apapun anda, uang untuk berbakti tidak boleh dihemat!


Jenis Ketiga: Uang Untuk Amal.

Asal ada uang lebih, donasikan lah itu.

Di dunia ini, selamanya pasti ada orang yang lebih ( kurang beruntung )  dari kita. Karenanya, peliharalah kebiasaan beramal. Jika anda memiliki tanggungan, sisihkanlah 5% saja dari pendapatan-anda untuk didonasikan. Jika tidak ada tanggungan, berilah 5 - 10% dari pendapatan anda untuk didonasikan.

Uang itu harus berputar, jangan membuat uang hanya berhenti diri anda sendiri, berikanlah pada orang yang pernah membantu anda 

Jika anda adalah bos, ingatlah bahwa keberhasilan hari ini merupakan buah dari kerja sama seluruh karyawan anda. Memberikan bonus pada mereka adalah hal yang seharusnya. 

Dan amal terbesar adalah ketika anda melakukan pekerjaan yang baik dengan rasa syukur.

 Amal besar lainnya adalah senyuman dan kesabaran anda terhadap orang yang menyakti anda.



Prokopton,

https://campsite.bio/askarasvarga