Vibrasi

Bila plastik didekatkan ke lilin yang menyala, maka plastik mengkerut sebagai efek panas yang mengenainya, padahal tidak benar-benar menempel pada lidah api.

Api telah menjalarkan panasnya melalui apa pun di sekitarnya termasuk udara, mempengaruhi semua hal di dekatnya.

Read more

Fenomena yang sama saat sendok dipanaskan sementara ujungnya dipegang tangan. Maka panas menjalar sehingga tangan ikut merasakan panasnya. 

Panas yang menjalar, ini adalah vibrasi energi, adalah fenomena yang sama untuk perasaan yang menjalar. Sama-sama vibrasi energi. 

Perasaan dan api sama-sama energi, sebab sama-sama mampu menghasilkan daya. Ingat, energi adalah kemampuan menghasilkan daya. 

Perasaan mampu mempengaruhi detak jantung dimana rasa takut dan marah membuat jantung berdetak lebih kencang dan rasa sedih membuat jantung berdetak lebih lambat. 

Sekali lagi, perasaan adalah energi dan karenanya memiliki efek "menjalarkan panasnya" yang disebut vibrasi. 

Bila pada plastik yang didekatkan ke api, membuat plastik mengkerut atau meleleh. Maka setiap benda atau apa pun sebenarnya bereaksi terhadap perasaan seseorang. 

Orang yang sedang marah, benda-benda di sekitarnya "meleleh" termasuk orang! Pernahkah Anda menggunakan sebuah perangkat saat marah, ternyata perangkat tersebut tidak berfungsi padahal saat digunakan orang lain berfungsi?

Atau pernahkah Anda menemukan respon orang lain berubah saat Anda menunjukkan atau menyembunyikan rasa marah? 

Respon orang lain adalah serangkaian perilaku yang mereka tunjukkan kepada Anda. Maka saat perilaku seseorang buruk kepada Anda, artinya ada vibrasi perasaan yang buruk dari Anda. Tak sadar. 

Ketika seseorang mengeluh sering dipinjami oleh pelanggannya dan bertanya bagaimana cara mengubah perilaku pelanggan tersebut, saya malah menyuruh dia untuk mengubah perasaannya. 

Benar saja, dia mengakui sering merasa iba saat melihat pelanggan ini. Tak sadar vibrasi iba menghasilkan respon "berani meminjam" dari pelanggannya, bahkan sampai berjumlah banyak tanpa terlihat merasa bersalah. 

Atau ketika seorang ibu mengeluh sikap anak gadisnya yang selalu melawan dan bertanya cara mendidik anak agar patuh. 

Saya malah menyarankan ibu ini untuk memperbaiki perasaannya, melalukan serangkaian terapi untuk mengganti emosi negatif dengan emosi positif.

Benar saja, tanpa ada intervensi ke anak, anak berubah alias menunjukkan respon berbeda. Patuh dan bersahabat, jauh berbeda dengan sebelumnya. 

Sebuah lilin tak bisa menuntut plastik agar tidak mengkerut, menjadi keras, hitam, atau meleleh. Cukup padamkan saja apinya. Kita tak bisa menuntut orang terdekat berubah, cukup padamkan emosi negatifnya.

Perasaan ibarat api, ada vibrasi panasnya dan emosi bahagia, bangga, serta penuh syukur adalah vibrasi yang menyenangkan, menenangkan, menyejukkan.


Prokopton