Pola Kecemasan

 

Apa yang bisa membuat Anda merasa cemas? 

Seorang ibu menjadi cemas ketika melihat hasil ulangan matematika anaknya. Anak yang duduk di kelas 6 sekolah dasar itu mendapat nilai 2. Padahal, standar kelulusan yang disepakati tahun ini, antara sekolah dan pihak dinas pendidikan setempat, adalah 4,25 untuk matematika. la membayangkan anaknya tidak lulus karena nilai matematikanya di bawah standar. la kasihan membayangkan anaknya harus berjuang mengikuti ujian persamaan di tempat lain. Sebab, kalau tidak lulus juga, masa depan anaknya akan terancam. 

Read more

Seorang pekerja pabrik menjadi cemas karena pihak manajamen perusahaannya mengumumkan kemungkinan PHK terhadap 30 persen pekerja, jika dampak krisis global tidak segera teratasi. la membayangkan dirinya termasuk dalam kelompok 30 persen itu. la membayangkan ongkos sewa rumah yang masih harus dibayar agar istri dan anaknya tidak diusir oleh pemilik rumah. Bagaimana ia harus menangani semua itu kalau di-PHK nanti? 

Dan kalau pabrik-pabrik mengurangi pekerjanya, di mana ia bisa mendapatkan pekerjaan? 

Seorang pemilik usaha cake and bekery menjadi cemas karena omzet penjualan bulan pertama tahun ini turun 40 persen dibandingkan omzet bulan yang sama pada tahun lalu. la membayangkan, kalau omzet bulan kedua dan ketiga juga turun 40 persen, pada bulan keempat la harus mulai mengurangi pegawai yang membantunya. la lalu teringat bahwa minggu lalu pemilik ruko yang disewanya juga sudah memberitahukan bahwa mulai tahun depan ia tidak bisa melanjutkan sewa karena ruko tersebut akan dipakai pemiliknya untuk usaha restoran. Kemana lagi ia harus mencari lokasi yang strategis seperti sekarang? 

Seorang ibu, seorang pekerja pabrik, dan seorang pengusaha. Ketiganya mengalami kecemasan oleh sebab yang berbeda-beda. Situasi yang dihadapi memang tak sama. Keluarga, tempat tinggal, usia, pendidikan, berat dan tinggi badan mereka pun boleh jadi amat bervariasi. Bila daftar perbedaan di antara ketiganya ingin diperpanjang, bisa ditambahkan perbedaan agama, pasangan hidup, bintang film favorit, pillhan partai politik, dan sebagainya. 

Namun, kali ini yang ingin kita perhatlkan justru persamaannya. Dalam situasi dan jenis persoalan yang berbeda-beda, mereka sama-sama merasa cemas. 

Apakah ada pola yang menyebabkan ketiganya merasa cemas? 

Mari kita simak baik-baik. Apa yang sama-sama dilakukan atau dialami oleh mereka? 

Pengamatan saksama akan menunjukkan kepada kita bahwa mereka sama-sama memberikan bayangan yang besar dan kelam pada situasi nyata yang mereka hadapi. 

Perhatikan kata kuncinya: bayangan yang besar dan kelam

Si ibu "membayangkan• anaknya tidak lulus atau harus pontang-panting mencari ujian persamaan sesuai paket yang disediakan pemerintah, dan kemudian masa depannya tentu terancam. 

Pekerja pabrik "membayangkan" ia masuk daftar pekerja yang di-PHK, sementara sewa rumah masih harus dibayar, dan ia nyaris tidak mungkin mendapatkan pekerjaan di pabrik lain. 

Pemilik usaha "membayangkan" omzetnya akan turun secata konsisten, lalu harus mengurangi pegawainya, dan masih harus memikirkan ruko sewa yang baru di tahun berikutnya. 

Situasi yang dihadapi oleh sang ibu, sang pekerja pabrik, dan sang pengusaha cake and bakery semuanya konkret. Namun, apa yang kemudian berkembang di benak masing-masing bukanlah sesuatu yang nyata, melainkan hanya bayangan. Bahkan bukan sekadar bayangan, tetapi bayangan yang besar dan kelam.

lnilah yang menyebabkan munculnya kecemasan. Sampai di sini, kita tahu bahwa kecemasan memiliki pola. la muncul bila pikiran kita dipenuhi oleh bayangan yang besar dan kelam" dari suatu permasalahan atau situasi konkret. 

Masalahnya sendiri biasanya tidaklah besar, wajar-wajar saja, dan bahkan mungkin sepele. Namun, bayangan yang diberikan pada masalah atau situasilah yang menentukan apakah kita menjadi cemas atau justru membuat kita waspada dan mengantisipasi dengan hal-hal yang perlu dilakukan. 

Sang ibu yang anaknya mendapatkan nilai 2 untuk pelajaran matematika dapat menghubungi pengajar matematika di sekolahnya untuk meminta bantuan dan saran agar ada perbaikan. la juga dapat bertanya kepada ibu-ibu lain yang punya permasalahan serupa tentang cara-cara mereka mengatasi hal itu. Mengikut sertakan anaknya ke bimbingan belajar atau mengundang guru untuk memberi les privat bisa menjadi alternatif tindakan yang perlu diambil. 

Dengan tindakan itu, ia tidak mengizinkan bayangan yang besar dan kelam berkembang dalam benaknya, sehingga terhindar dari kecemasan yang tak perlu. la bisa belajar mengatakan pada dirinya bahwa untuk semua masalah di muka bumi pasti ada solusinya. 

Pekerja pabrik yang mendengar pengumuman kemungkinan PHK dari manajemennya dapat bersibuk ria mengirimkan lamaran kerja ke tempat lain. la juga dapat mulai mencari peluang usaha kecil yang bisa dimulai dengan nyaris tanpa modal finansial. Memanfaatkan sepeda motornya untuk mulai mengojek atau membuka warung kopi dan mi instan di depan rumah bisa segera dilakukan. 

Kalau pikirannya terfokus pada tindakan nyata, boleh jadi kecemasan tak jadi muncul. la juga perlu membangun keyakinan dalam dirinya bahwa untuk setiap masalah di muka bumi pasti ada solusinya. 

Pemilik usaha cake and bakery yang omzetnya turun 40 persen di bulan pertama tahun ini dapat mengevaluasi apakah hal itu wajar atau sesuatu yang luar biasa. la bisa melakukan survei sederhana ke tempat kompetitornya untuk mengetahui keadaan mereka. Jika pemilik ruko yang disewanya akan membuka usaha restoran, ia bisa menawarkan proposal kerjasama yang saling menguntungkan. Atau, ia bisa mulai berkeliling di sekitar lokasi usahanya untuk mencari informasi dan peluang lain yang lebih menarik. 

Tindakan nyata semacam ini akan menghambat "bayangan yang besar dan kelam" menggoda pikirannya. Dan ia juga perlu menegaskan pada hatinya bahwa untuk setiiap masalah di muka bumi ini pasti ada solusinya. Di samping dengan 

(1) Bertindak secara nyata untuk hari ini saja

(2) Membangun keyakinan dengan positive-self-talk (mengulangulang frasa "untuk setiap masalah di muka bumi, pasti ada solusinya")

( 3 ) kecemasan acap kali juga bisa diatasi dengan berdoa secara tulus ikhlas. Pengalaman banyak orang menunjukkan bahwa kita tidak akan terus menerus cemas jika berdoa dengan tulus ikhlas. Doa menumbuhkan keyakinan akan penyelenggaraan ilahi yang bisa mengintervensi situasi dan masalah yang kita hadapi. Tuhan tidak tidur, bukan? 

Untuk catatan saja, kecemasan berasal dari kata Yunani, merimnao, yang terbentuk dari dua kata kerja merizo (membagi) dan nous (pikiran). Kecemasan membelah pikiran, memisahkan pemikiran antara hari ini dan esok hari. 

Jika kita bisa fokus pada "hari ini" saja, kecemasan akan menjauh. Sebab, kecemasan tidak menghilangkan penderitaan yang mungkin, sekali lagi mungkin, muncul di hari esok, tetapi pasti meluluhlantakkan atau menghancurkan kekuatan hari ini. 

Nah, kembali ke pertanyaan di awal tulisan ini: Apa yang bisa membuat Anda cemas?



Prokopton,

https://campsite.bio/askarasvarga