Menjelang Akhir









Ini adalah seekor singa Afrika, beberapa saat sebelum kematiannya.
Read more
Di masa jayanya, dengan aumannya yang sederhana, dia membuat seluruh kelompok hewan buas terdiam ketakutan, tetapi sekarang dia sudah tua.
Tersingkir dari kelompoknya digantikan singa yang lebih muda.
Dia hampir tidak bisa bergerak, apalagi berburu.
Lihatlah tulang rusuknya.
Lihatlah betapa kurusnya dia.
Dia tahu ini adalah akhir hidupnya.
Singa ini begitu tenang dan menatap lurus ke arah kematian.
Dia tidak berteriak, dia hanya menunggu saat-saat dimana semuanya berjalan dengan semestinya.
Tidak ada lagi rasa sakit.
Tidak ada lagi rasa lapar.
Dia berusaha sekuat tenaga untuk bisa berdiri.
Dia bertempur dengan gagah berani, bertahan sampai akhir.
Dalam beberapa hal, nasib setiap manusia mirip dengan singa ini.
Apakah anda bangga dengan kekayaanmu?
Apakah anda bangga dengan kecantikanmu?
Apakah anda bangga dengan fisikmu yang perkasa?
Apakah anda bangga dengan ketenaranmu?
Akan tiba saatnya ketika semua hal ini tidak akan berarti apa-apa lagi.
Sama seperti singa ini, suatu hari nanti anda harus menghadapi hari akhir.
Sama seperti singa ini, suatu hari nanti anda akan menjadi bayang-bayang masa lalumu.
Sama seperti singa ini, suatu hari nanti anda akan menghilang ditelan waktu.
Sama seperti singa ini, suatu hari nanti anda akan menjumpai kematian secara langsung dan akhirnya menerimanya.
Anda tidak sekuat seperti dulu.
Anda tidak secantik seperti dulu.
Anda hanyalah bagai sebuah bintang yang meredup di langit yang terdiri dari miliyaran bintang.
Sebelum masa itu datang ….

Buatlah hidup menjadi sesuatu yang bernilai. 


Prokopton,