Seringkali kita mendengar orang mengeluh, ‘Saya tak punya waktu untuk membaca’, atau ‘Pekerjaan saya menghabiskan waktu, saya tak bisa liburan.’ Barangkali Anda juga pernah merasakan hal yang sama. Padahal, seperti yang kita sama-sama tahu, di belahan bumi manapun waktu bergerak sama cepatnya. Setiap orang juga diberi waktu yang sama, 24 jam dalam sehari untuk melakukan aktifitas hariannya. Tidak ada yang mendapat jatah lebih dari 24 jam atau kurang dari 24 jam. Namun kenyataannya, masih saja ada ungkapan ‘tak ada waktu’ atau ‘andai ada 26 jam dalam sehari’.
Read more
Pernahkah Anda berpikir untuk mengevaluasi, bagaimana Anda memanfaatkan waktu yang Anda miliki? Berapa jam Anda tidur? Kapan waktu Anda untuk berkumpul bersama keluarga? Bagaimana dengan liburan, refreshing atau melakukan hobi Anda? Bagaimana pula halnya waktu untuk bersosialisasi dengan tetangga, berapa lama Anda belajar, atau berapa lama waktu yang Anda butuhkan untuk meningkatkan kemampuan atau wawasan Anda?
Manajemen waktu diperlukan agar semua yang Anda lakukan bisa terukur dan terencana. Bagaimana melakukannya..?
Bagi Anda yang belum terlatih mengatur waktu, buatlah daftar atau agenda yang memuat kegiatan Anda sejak dari bangun pagi hingga Anda tidur lagi. Dari daftar itu, Anda bisa melihat, kegiatan apa yang mesti dilakukan, bisa ditunda, atau bahkan dihindari. Dengan kedisiplinan yang terjaga, Anda kemudian akan dapat memilih prioritas kegiatan apa yang harus dikerjakan. Pada akhirnya, Anda akan bisa membuat rencana masa depan Anda.
Ingatlah, waktu tak mungkin terulang lagi. Jadi, jangan sia-siakan waktu yang sekarang Anda miliki.
Siapa yang membaca dan mendengarkan, mereka mendapatkan lebih banyak,
- Siapa yang mengungkapkan, mereka belajar lebih banyak,
- Siapa yang mempraktekkan apapun pengetahuannya, mereka menyempurnakan dirinya sendiri”
Itu adalah prinsip trinitas dalam kehidupan, kita tidak pernah memandang pengetahuan adalah segalanya tanpa itu dipraktekkan oleh diri kita sendiri, tiga prinsip utama ini harus dimaknai sebagai landasan dari bagaimana kita memperoleh pengetahuan dan penyempurnaan diri
Mendengarkan adalah cara kita belajar, tidak selalu harus dari orang lain atau guru, tetapi mendengarkan alam semesta itu sendiri menyampaikan pesan melalui diri yang terdalam, itu adalah pelajaran, mengungkapkan apapun yang kita pelajari, adalah sebuah bentuk diskusi yang akan menyempurnakan pengetahuan itu
Karena kita juga memperoleh pesan-pesan itu dari orang lain yang memiliki pengalaman dan ketertarikan serupa dengan diri kita, keselarasan pikiran seperti magnet yang saling tarik menarik, saat kita mengungkapkan apapun adanya, maka itu menarik siapapun yang selaras dengan pikiran kita maka diskusi dimungkinkan terjadi untuk saling melengkapi
Tetapi yang terpenting dari semuanya adalah, menerapkan pengetahuan itu dalam kehidupan kita, penerapan adalah penyempurnaan diri yang terbaik, karena hanya pengalaman yang membuat kita matang dalam memaknai apapun tanpa terjebak persepsi kita sendiri, kita tidak mungkin mengalami kesempurnaan itu tanpa kita mempraktekkan pengetahuan itu dalam kehidupan kita, ini adalah kata kunci
Tidak ada pengetahuan yang akan berguna tanpa itu diterapkan dalam kehidupan diri sendiri
Prokopton !