Blue Space

 

Bagaimana Elemen Air Mempengaruhi Pikiran

Sejak abad ke 19 para ahli psikologi telah melakukan penelitian tentang bagaimana koneksi antara air dan pikiran manusia, kita semua secara alami akan menyukai berada di dekat air baik itu lautan, danau, sungai, apapun bentuknya, bahkan di jaman modern ini dimana orang – orang yang tinggal di wilayah perkotaan yang akan lebih sulit pergi ke pantai atau sungai alami, menyukai kolam renang, dan semua hiburan yang terkait dengan elemen air. 

Read more

Keberadaan manusia dan air memang tidak pernah terpisahkan, seperti sebuah dorongan dari dalam diri, melihat air mengalir itu membuat kita merasakan kebahagiaan dan kedamaian, tetapi tentu kita mungkin harus melihatnya lebih dalam daripada sekadar menganggapnya sebagai sebuah dorongan yang alami yang menghipnotis pikiran kita untuk merasakan kebahagiaan itu secara spontan. 

Ada sebuah teori menarik dari Wallace J Nichols tentang bagaimana air mempengaruhi pikiran kita, ada sebuah dorongan dalam diri tiap manusia yang muncul dari alam bawah sadar mereka, dan koneksi ini sulit dijelaskan dengan kata-kata, tetapi ada sebuah perasaan yang secara spontan seakan mengungkapkan ‘aku merindukan suara air, karena aku adalah elemen air di dalam diri anda’, dorongan ini disebut sebagai *Blue Space*, sebuah kerinduan mendalam untuk melakukan penyatuan dengan elemen air yang menjadi bagian dominan dari tubuh kita. 

Mungkin dorongan ini seperti yang berlaku dalam diri seekor burung, yang sejak dilahirkan, ia sudah merindukan untuk berada di udara dengan mengepakkan sayap – sayapnya untuk terbang, dan hal ini sulit dijelaskan dengan kata – kata apapun, tetapi tiap makhluk akan memiliki kerinduan terhadap elemen – elemen dominan yang ada dalam tubuhnya.

Dalam penelitian psikologis terhadap banyak pasien yang mengalami gangguan kejiwaan yang akut, para dokter dan ahli psikologi juga selalu menemukan fakta yang sama, tiap penderita gangguan mental akan mengalami kondisi yang membaik pada saat mereka berada berdekatan dengan aliran air, 

Bahkan karena fakta ini para veteran perang Vietnam yang mengalami trauma berat akan peperangan diberikan terapi psikologis untuk berada di alam terbuka selama berbulan – bulan dan mereka akan tinggal berdekatan dengan sungai atau danau, hasilnya adalah 85% dari mereka mengalami kesembuhan total dari trauma yang mengganggu pikiran mereka, sisanya membutuhkan waktu lebih lama dalam penyembuhan. 

Fakta ini menjadi sebuah fenomena yang menarik untuk diteliti lebih dalam untuk menemukan bagaimana pikiran kita bereaksi terhadap elemen air, dalam beberapa penelitian biologi terhadap sukarelawan yang terlibat penelitian, terdeteksi bahwa pada saat mereka berdekatan dengan air, pikiran mereka memproduksi hormon ‘endorphins’ dan ‘endocannabinoids’ secara spontan, bahkan ratusan meter sebelum mereka sampai di lokasi sungai yang menjadi tujuan mereka. 

Endorphins adalah sebuah nama untuk menyebut hormon yang bekerja seperti substansi ‘morfin’, bersifat menenangkan, menghilangkan rasa sakit, dan hormon ini juga merekayasa pikiran untuk berada dalam kesadaran yang lebih tinggi.

Seperti sebuah kondisi yang kita berusaha capai dalam meditasi untuk relaksasi pikiran, sedangkan endocannabinoids adalah hormon yang bekerja seperti ganja atau mariyuana, bersifat sangat menenangkan dan membangun sebuah halusinasi dalam pikiran, membangkitkan kreatifitas dalam pikiran.

Menurut Matthew Hills, seorang peneliti neurologi dari Rockefeller University New York, kedua hormon endorphins dan endocannabinoids hampir selalu berfungsi dalam saat bersamaan dengan sifat memicu pikiran untuk bereaksi berbeda.

Endorphins terdiri dari bentuk protein dengan molekul yang lebih besar, hormon ini tidak mudah untuk mengaliri organ otak kita karena ukuran molekul yang besar, sedangkan endocannabinoids adalah hormon dengan molekul yang sangat kecil sehingga hormon ini mampu mengaliri otak dengan sempurna. 

Tetapi keduanya akan bekerja maksimal dan merangsang otak untuk mengalami relaksasi, menghilangkan rasa sakit, membangkitkan kreatifitas, dan menenangkan pikiran, efek ini terjadi dengan sangat spontan seperti menghentikan kerja pikiran seketika, lalu pikiran akan mengalami ketenangan yang mendalam saat hormon ini bekerja dalam tubuh kita. 

Dan dalam reaksi yang lebih mendalam, kedua hormon ini juga mampu membangkitkan reaksi self healing terhadap tubuh, maka dalam berbagai kasus medis, banyak obat – obatan yang menjadi substitusi dari kedua hormon ini, dengan tujuan untuk merangsang terjadinya reaksi self healing itu di dalam tubuh, dan itu yang sebenarnya menyembuhkan penyakit, bukan obat secara langsung.

Dalam buku yang ditulis oleh Wallace J Nichols, istilah *Blue Space* yang ia maksud adalah mewakili salah satu bagian dari diri yang memicu otak untuk memproduksi hormon – hormon tersebut, pada saat melihat, mendengar, menyentuh, meminum air, blue space ini akan memerintahkan otak untuk memproduksi kedua hormon itu, lalu seluruh tubuh merasakan efek itu dengan reaksi yang berbeda – beda. 

Contoh, pada saat kita melihat air, mata kita akan tertarik dengan visualisasi itu sebagai bentuk keindahan, pada saat kita meminum air segar bukan hanya rasa haus kita yang terobati tetapi seluruh organ tubuh merasakan adanya penyegaran itu di tiap bagian, pada saat salah satu bagian tubuh kita menyentuh air semua bagian tubuh lainnya merasakan kesegaran itu bersama – sama. 

Dan air mampu memicu telinga kita bereaksi terhadap efek suara aliran air dan otak menerjemahkan ini sebagai sebuah irama yang konstan yang menenangkan, aliran air yang konstan memberikan sebuah ketenangan karena suara aliran air yang tanpa henti tersebut adalah ibarat sebuah irama konstan yang menghipnotis otak untuk berada dalam kondisi yang ‘terprediksikan’, suara aliran air selalu sama dari waktu ke waktu, kondisi yang terprediksi dengan baik oleh otak dan pikiran menciptakan adanya ketenangan, dalam kondisi ini seperti elemen waktu sama sekali tidak ada dan tidak mengikat kita. 

Dalam sebuah kondisi yang terprediksi dengan baik dan pasti, secara psikologis kita akan mengalami ketenangan, karena kondisi itu seperti sebuah perjalanan waktu yang statis, sehingga kita tidak merasakan keberadaan waktu itu dalam pikiran kita, tidak ada apapun yang menjadi pikiran kita, hanya mengalir sesuai irama, ini memancing reaksi ketenangan dari pikiran kita, dan dalam kondisi ini tubuh secara otomatis akan melakukan self healing. ( QUANTUM IKLAS )

Manusia dan air memang tidak pernah bisa terpisahkan, sejak jaman nenek moyang kita, air selalu menjadi inspirasi utama dalam kehidupan, air selalu terkait dengan kreatifitas pikiran, dan tempat – tempat dimana terdapat air dalam jumlah besar selalu menjadi sebuah tempat yang digunakan untuk meditasi, pertapaan, atau tempat menenangkan diri, dan tempat – tempat seperti itu juga sangat umum digunakan sebagai tempat mendirikan kuil atau tempat khusus untuk ritual. 

Nenek moyang kita tidak mengenal istilah blue space, tetapi apa yang dimaksud oleh Wallace J Nichols sebagai blue space itu adalah apa yang dikenal sebagai alam bawah sadar, tempat dimana diri kita yang sebenarnya terdapat dan mengontrol semua kondisi yang terjadi dalam kehidupan tanpa selalu disadari oleh pikiran sadar kita, ini adalah bagian dari diri kita yang secara alami selalu merindukan keberadaan air dan semua yang terkait dengan air, alam bawah sadar akan memberikan reaksi dengan memicu otak untuk memproduksi hormon – hormon endorphins dan endocannabinoids, lalu ia mengambil alih kontrol akan diri itu, ini sebabnya dalam kondisi kita hanya berdiam dan menikmati air yang mengalir di sungai, danau atau laut, kita secara spontan dan alami memasuki kesadaran alam bawah sadar kita. 

Dalam kehidupan nenek moyang kita, air juga merupakan sebuah lambang dari keberadaan dunia bawah (dilambangkan dengan lautan), kerinduan terhadap elemen air adalah kerinduan terhadap alam akar, alam keberadaan diri kita secara individual dimana kita menyatu kepada leluhur kita, kerinduan ini yang memicu diri kita yang sebenarnya untuk merasakan bahagia saat kita berada di sekitar air, atau hanya sekedar melihat aliran air itu, mendengarkan suaranya, atau menyentuhnya.


Semoga bermanfaat,

Prokopton !